People Number

Kamis, 28 Maret 2013

Berpikir Induktif (Essay Bahasa Indonesia 3)




Generalisasi merupakan suatu bagian dari cara berpikir induktif yang mengkategorikan penalaran dari bentuk khusus ke umum.
Contoh :
Jika dipanaskan, besi memuai. (khusus)
Jika dipanaskan, tembaga memuai. (khusus)
Jika dipanaskan, emas memuai. (khusus)
Jika dipanaskan, platina memuai. (khusus)
   Jika dipanaskan, logam memuai.(umum)
Jika ada udara, manusia akan hidup.(khusus)
Jika ada udara, hewan akan hidup.(khusus)
Jika ada udara, tumbuhan akan hidup.(khusus)
  Jika ada udara mahkluk hidup akan hidup.(umum)
Pengertian Hipotesis Dalam Penelitian. Hipotesa berasal dari penggalan kata ”hypo” yang artinya ”di bawah” dan thesa” yang artinya ”kebenaran”, jadi hipotesa yang kemudian cara menulisnya disesuaikan dengan ejaan Bahasa Indonesia menjadi hipotesa dan berkembangan menjadi Hipotesa.Hipotesis erat kaitannya dengan pemecahan suatu masalah melalui suatu pernyataan awal yang kemudian perlu dibuktikan dengan beberapa teori dan pertanyaan yang mempunyai kapabilitas mendukung teori tersebut. Secara umum, teori adalah sebuah sistem konsep abstrak yang mengindikasikan adanya hubungan diantara konsep-konsep tersebut yang membantu kita memahami sebuah fenomena. Sehingga bisa dikatakan bahwa suatu teori adalah suatu kerangka kerja konseptual untuk mengatur pengetahuan dan menyediakan suatu cetak biru untuk melakukan beberapa tindakan selanjutnya.
Analogi ialah kenyataan yang dicipta daripada perbandingan antara satu perkara dengan perkara yang lain berdasarkan ciri-ciri persamaan dan perbedaan untuk menyatakan maksud tertentu.Biasanyanya analogi menggunakan kata bandingan  seperti, bagai, macam, umpama untuk membandingkan suatu perkara dengan perkara atau objek yang lain bagi menyatakan maksud tertentu.
            Contoh :
                        Kedua orang itu mirip bagai pinang dibelah dua
                        Orang itu lapar macam burung kehilangan ibu

Kausalitas merupakan prinsip sebab-akibat yang ilmu dan pengetahuan yang dengan sendirinya bisa diketahui tanpa membutuhkan pengetahuan dan perantaraan ilmu yang lain dan pasti antara segala kejadian, serta bahwa setiap kejadian memperoleh kepastian dan keharusan serta kekhususan-kekhususan eksistensinya dari sesuatu atau berbagai hal lainnya yang mendahuluinya, merupakan hal-hal yang diterima tanpa ragu dan tidak memerlukan sanggahan. Keharusan dan keaslian sistem kausal merupakan bagian dari ilmu-ilmu manusia yang telah dikenal bersama dan tidak diliputi keraguan apapun.
Kausalitas dibangun oleh hubungan antara suatu kejadian (sebab) dan kejadian kedua (akibat atau dampak), yang mana kejadian kedua dipahami sebagai konsekuensi dari yang pertama.
Kausalitas merupakan asumsi dasar dari ilmu sains. Dalam metode ilmiah, ilmuwan merancang eksperimen untuk menentukan kausalitas dari kehidupan nyata. Tertanam dalam metode ilmiah adalah hipotesis tentang hubungan kausal. Tujuan dari metode ilmiah adalah untuk menguji hipotesis tersebut.

Referensi : http://lenterakecil.com/pengertian-hipotesis-dalam-penelitian/
                 http://id.wikipedia.org
                 http://carapedia.com
                 http://members.tripod.com/noriah_arahman/analogi.htm




Berpikiran (Essay Bahasa Indonesia 2)



Silogisme mempunyai pengertian sebagai kumpulan dari tiga proposisi yang terdiri dari premis mayor,minor dan kesimpulan
Premis sendiri mempunuai definisi sebagai kalimat atau proposisi yg dijadikan dasar penarikan kesimpulan di dl logika;
mayor premis yg berisi term yg menjadi predikat kesimpulan,minor premis yg berisi term yg akan menjadi subjek sebuah kesimpulan.

Silogisme mempunyai beberapa bentuk diantaranya Silogisme Kategorial,Silogisme Hipotesis,Silogisme Alternatif dan Entimem.

Silogisme Kategorial adalah silogisme yang semua proposisinya merupakan kategorial. Proposisi yang mendukung silogisme disebut dengan premis yang kemudian dapat dibedakan menjadi premis mayor (premis yang termnya menjadi predikat), dan premis minor ( premis yang termnya menjadi subjek). Yang menghubungkan di antara kedua premis tersebut adalah term penengah (middle term). Contoh:
   Semua tumbuhan membutuhkan air. (Premis Mayor)
   Akasia adalah tumbuhan (premis minor).
   Akasia membutuhkan air (Konklusi)

Silogisme Hipotesis adalah argumen yang premis mayornya berupa proposisi hipotetik, sedangkan premis minornya adalah proposisi katagorik. Ada 4 (empat) macam tipe silogisme hipotetik:
  • Silogisme hipotesis yang premis minornya mengakui bagian antecedent.
Contoh:
   Jika hujan saya naik becak.(mayor)
   Sekarang hujan.(minor)
  Saya naik becak (konklusi).
  • Silogisme hipotesis yang premis minornya mengakui bagian konsekuennya.
Contoh:
   Jika hujan, bumi akan basah (mayor).
    Sekarang bumi telah basah (minor).
  Hujan telah turun (konklusi)
  • Silogisme hipotesis yang premis minornya mengingkari antecedent.
Contoh:
   Jika politik pemerintah dilaksanakan dengan paksa, maka kegelisahan akan timbul.
   Politik pemerintahan tidak dilaksanakan dengan paksa.
Kegelisahan tidak akan timbul.
  • Silogisme hipotesis yang premis minornya mengingkari bagian konsekuennya.
Contoh:
   Bila mahasiswa turun ke jalanan, pihak penguasa akan gelisah.
   Pihak penguasa tidak gelisah.
   Mahasiswa tidak turun ke jalanan.

Silogisme Alternatif adalah proposisi yang mayornya merupakan proposisi alternative yaitu yang mengandung pilihan dan proposisi minornya adalah proposisi kategorial yang menerima atau menolak salah satu alternatifnya.
Contoh:
            Ayah ada di kantor atau di rumah (mayor)
            Ayah ada di kantor (minor)
            Sebab itu,ayah tidak ada di rumah (konklusi),atau Sebab itu,ayah ada di rumah (konklusi).

Entimem adalah suatu silogisme yang jarang ditemui dalam kehidupan sehari-hari dan hanya memiliki premis mayor dan konklusi (kesimpulan).
Contoh :
  • Dia menerima hadiah pertama karena dia telah menang dalam sayembara itu.
  • Anda telah memenangkan sayembara ini, karena itu Anda berhak menerima hadiahnya.
Referensi : http://id.wikipedia.org
                 http://www.artikata.com
                 t_wahyu.staff.gunadarma.ac.id

Essay Bahasa Indonesia 1



Penalaran adalah suatu proses dalam berpikir melalui suatu bukti dan keterangan yang ada untuk menemukan suatu jalan pikiran dan kesimpulan yang logis.

Proposisi dapat diartikan sebagai pernyataan yang dapat kita buktikan atau kita tolak kebenarannya melalui suatu pendapat atau kesimpulan karena kesalahan yang terkandung di dalamnya.Suatu pernyataan baru dapat dibenarkan apabila terdapat bukti yang kuat untuk menguji kebenarannya. Proposisi selalu berbentuk kalimat, tetapi tidak semua kalimat adalah proposisi. Hanya kalimat deklaratif yang dapat mengandung proposisi, karena hanya kaliamat semacam itulah yang dapat dibuktikan atau disangkal kebenarannya. Kalimat-kalimat tanya, perintah, harapan, dan keinginan (desideratif) tidak pernah mengandung proposisi.

Inferensi dan Implikasi dapat diartikan masing-masing sebagai menarik suatu kesimpulan yang diturunkan dari fakta yang ada dan rangkuman,sesuatu yang dianggap ada karena sudah dirangkum dalam fakta itu sendiri.
Cara menguji data dan fakta bisa dilakukan dengan suatu penalaran yang optimal melalui bukti-bukti yang ada dan teori yang berhubungan dari suatu data dan fakta tersebut.dalam hal statistic melalui uji kuantitatif tentunya mempunyai ketentuan yang dibentuk dalam suatu rumus agar dihasilkan suatu uji data yang signifikan dan mempunyai kesimpulan yang akurat.
Cara menilai Otoritas(Autorithy).Pengertian Otoritas sendiri menurut kamus American Heritage menuliskan bahwa otoritas adalah kuasa untuk menegakkan hukum, untuk menciptakaan ketaatan, kemampuan memerintahkan atau menghakimi. Kuasa untuk mempengaruhi, mengatur orang lain, otorisasi.
Kamus Barons menyebutkan bahwa otoritas adalah kemampuan untuk mengarahkan supaya pekerjaan dapat terlaksana dengan baik. Otoritas hanya bisa berjalan baik jika seseorang mau menerima arahan tersebut.

Menurut Weber, kata authority diturunkan dari kata bahasa Latin "auctoritas", biasanya digunakan di dalam hukum Roma untuk menghadapi orang-orang yang menentang pemerintahan atau keputusan pemerintah. Dalam Weberian sociology, authority dianggap sebagai bagian dari kekuasaan. Otoritas dianggap sebagai kuasa yang terlegitimasi dan terlindungi secara hukum untuk menjalankan kekuasaan atas diri orang lain. Otoritas dianggap sebagai hak atau kuasa yang terjustifikasi untuk memerintah, menegakkan hukum bahkan mengadili, yang dimiliki seseorang untuk mempengaruhi atau memerintah orang lain.
Cara menilainya pun mempunyai pemikiran yang subjektif dalam menjustifikasi suatu kebijakan dan pada akhirnya akan menghasilkan suatu pro dan kontra terhadap suatu ide/gagasan tersebut.

Referensi : Keraf Gorys, Argumentasi dan Narasi. Jakarta: Penerbit PT Gramedia, 1989.
                 http://id.answers.yahoo.com               
                 t_wahyu.staff.gunadarma.ac.id