Sedangkan menurut Wikipedia adalah bagian dari kebutuhan sekunder manusia yang bisa berubah tergantung jaman atau keinginan seseorang untuk mengubah gaya hidupnya. Istilah gaya hidup pada awalnya dibuat oleh psikolog Austria , Alfred Adler , pada 1929. Pengertiannya yang lebih luas, sebagaimana dipahami pada hari ini, mulai digunakan sejak 1961.
Dari Segi pilihan Gaya Hidup dapat ditentukkan juga Nilai-nilai kepribadian yang tercermin dalam diri seseorang yang menjadi suatu refleksi terhadap suatu tren gaya hidup yang ia ikuti.
Gaya hidup dapat dipahami sebagai sebuah karakteristik seseorang
secara kasatmata, yang menandai sistem nilai, serta sekap terhadap diri
sendiri dan lingkungannya. Menurut Piliang (1998: 208), Gaya hidup
merupakan kombinasi dan totalitas cara, tata, kebiasaan, pilihan, serta
objek-objek yang mendukungnya, dalam pelaksanaannya dilandasi oleh
sistem nilai atau sistem kepercayaan tertentu.
Apabila dihubungkan dengan masalah perilaku konsumen maka kaitannya sangat erat.Gaya hidup bersifat dinamis yang mana akan sangat berpengaruh terhadap perputaran zaman.Terlebih dari segi teknologi,teknologi merupakan aspek yang perubahannya sangat cepat,bisa dikatakan menurut penggalan kalimat bahwa barang siapa yang tidak bisa mengikuti zaman maka zaman itu dapat menggilas kita.
Sebuah gaya hidup mungkin berlaku juga bagi orang-orang kelas menengah keatas yang notabene mempunyai penghasilan yang cukup dan lebih dalam memenuhi gaya hidupnya.
Namun tak selamanya gaya hidup melulu mementingkan dengan kemewahan dan nilai prestisius yang ada.Banyak gaya hidup sederhana yang diterapkan sesorang untuk menjalaninya.apabila faktor penghasilan berengaruk maka selamanya yang menikmati pertumbuhan ekonomi hanya kalangan kelas menengah keatas karena mempunyai cukup pendapatan dalam memenuhi kebutuhannya.Sedangkan kalangan menengah kebawah hanya dapat melihat dan tetap menanggung masalah meskipun intensitasnya semakin berkurang,Hal ini yang nampaknya masih menjadi masalah negara ini yatu kesenjangan sosial yang terlalu jauh dan hawa nafsu yang membuat standar dalam merefleksikannya.
Referensi : http://carapedia.com
http://id.wikipedia.org/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar